Matahari kita alami siklus kesibukan 11 tahunan dengan teratur, yang diukur dari minimal ke minimal. Apa berarti?
Siklus alaminya cukup teratur, alami kesibukan tenang serta badai yang berjalan kurang lebih 11 tahun. Tetapi semasa beberapa era paling akhir, ada pengecualian untuk ketentuan ini.
Tingkat kesibukan beralih, membuat perkiraan serta verifikasi dari siklus minimal serta maximum jadi susah. Karena itu, siklus ini baru dipublikasikan tempo hari, walau sebenarnya minimal berlangsung di bulan Desember.
“Anda tidak pernah memprediksinya dengan prima. Apakah yang didalami dari siklus Matahari, yang sangat mungkin Anda membuat perkembangan dalam perkiraan Anda,” tambahnya.
Ini berkaitan dengan kejadian seperti semburan Matahari serta pelepasan massa koronal. Jadi makin berkurang titik yang dilihat, makin tenang Matahari
Ke arah tingkat minimal, Matahari bertahan semasa beberapa minggu serta beberapa bulan tanpa bintik hitam di permukaannya. Tetapi beberapa periset cuma bisa memverifikasi jika jumlah minimal terlampaui saat kesibukan serta jumlah bintik Matahari mulai bertambah lagi. Jadi, lumrah bila perlu waktu beberapa bulan untuk tentukan titik minimalnya.
Dengan data itu, mereka meramalkan maximum Matahari selanjutnya akan berlangsung pada Juli 2025.
Solar Cycle 25, diperkirakan mempunyai tingkat kesibukan yang sama juga dengan Solar Cycle 24, yang sebetulnya bertambah loyo dari rerata. Apa dengan Matahari bertambah tenang, tidak ada efek beresiko mengawasi?
NOAA.
“Efek Matahari pada kehidupan kita setiap hari ialah riil serta ada. Staf SWPC waspada tiap hari semasa 24 jam sebab Matahari tetap memberikan kami suatu hal untuk diramalkan,” sambungnya.
Dalam catatan, badai geomagnetik terkuat yang sempat berlangsung ialah kejadian Carrington tahun 1859.
Partikel bermuatan ini mengakibatkan kebakaran di stasiun telegraf serta mengagetkan operator di semua AS serta Eropa. Karena itu, beberapa periset tidak bisa meleng memantau kesibukan Matahari.